Laporan : Edo
SITUBONDO, (Suara publik.com) - Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), menjadi evaluasi bagi peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Situbondo. Hal ini mendapat sorotan dari Ketua DPC PDI Perjuangan Situbondo, Narwiyoto.
Namun Narwiyoto, mengaku sering mendapat laporan masyarakat, ada dugaan pengkondisian pasien rujukan. Pasien sengaja diarahkan untuk dirujuk ke salah satu Rumah Sakit swasta di Situbondo. Rumor lain yang berkembang, kata Narwiyoto, ada dugaan pemberian fee, bagi Puskesmas yang merujuk pasiennya ke Rumah Sakit swasta tersebut.
"Padahal Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan milik Pemerintah, mestinya merujuk pasiennya ke Rumah Sakit pemerintah juga yaitu RSUD Abdoerrahem Situbondo," terang politisi PDI Perjuangan ini.
Anggota Komisi I DPRD Situbondo ini mengungkapkan, pengkondisian pasien rujukan ini, biasanya berasal dari Puskesmas. Para pasien sangat dirugikan, karena tak diberi pilihan kecuali hanya ke rumah sakit swasta tersebut. Meski begitu, pihaknya sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh Bupati Dadang Wigiarto, agar peringatan HKN kali ini benar-benar jadi bahan evaluasi pelayanan kesehatan di Situbondo.
"Lalu, santernya informasi di masyarakat, bahwa untuk rujukan ketika ada di puskesmas itu di arah-arahkan kepada rumah sakit tertentu jadi bukan kepada RSUD kita, silahkan ketempat-tempat yang lain tapi jangan sampai yang namanya masyarakat itu di desak dan di dorong agar mau dirujuk ke RS lain, apalagi yang saya dengar ada upah siapa yang mengantarkan gitu loh, itu kan tidak baik.
Kalau umpamanya di masyarakat sih itu biasa saja, tapi kalau yang terjadi di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah, akan menjadi preseden buruk bagi dunia kesehatan di Situbondo, ” ungkap Narwiyoto, Selasa (12/11).
Atas peristiwa itu, Narwiyoto meminta, agar Bupati Dadang Wigiarto juga melakukan evaluasi pelayanan kesehatan di RSUD Abdoer Rahem Situbondo. Sebagai RS plat merah seharusnya memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, dan harus lebih baik dari rumah sakit swasta. Yang terjadi selama ini masyarakat lebih memilih berobat ke rumah sakit swasta, karena menurut mereka pelayanan RS swasta lebih bagus, sehingga pasien hengkang dari RS milik Pemerintah.
"Meski secara kelengkapan peralatan medis, rumah sakit pemerintah lebih lengkap dibandingkan rumah sakit swasta. Tapi, karena pelayanannya buruk maka pasien lebih senang dirujuk ke RS swasta. Dan ini menjadi catatan bagi Bupati," imbuhnya.
Editor : Redaksi