Laporan Iwan Dayat.
Pasuruan Suara Publik-Siswa SMKN 5 Kota Surabaya yakni Faiqus Syamsi (17) hilang di Hutan yang dikenal dengan nama Lali Jiwo di Gunung Arjuno yang mayoritas dipenuhi pohon cemara ini di Lawang disebut kawasan Cemara Sewu.
Hingga berita ini ditulis, Faiqus yang mendaki gunung bersama ke 6 temanya pada 16 Desember kemarin belum ditemukan oleh tim Sar Mahameru yang dibantu Basarnas dari Kota Surabaya. " Kami belum menemukan semenjak menerima laporan pada hari kamis kemarin dan hingga saat ini masih dilakukan upaya pencarian oleh tim Sar yang dibantu Polhut dan polisi," Kata Prasetyo salah satu anggota Sar Mahameru, Jum'at (21/12).
100%
Menurut M.Isya salah satu polisi hutan yang turut serta dalam pencarian korban menceritakan bahwa alas lali jiwo Agak jarang pohonnya karena sering terbakar ketika musim kemarau. Beragam kisah mistis pendaki yang melalui hutan ini sudah beredar.
Sebelum melewati hutan, kita akan melewati alas Nggombes yang ditumbuhi berbagai tanaman yang merupakan makanan lutung jawa. Sehingga banyak dijumpai lutung jawa.
Sedikit lembab karena memang masih agak lebat. Setelah itu, baru memasuki kawasan cemara sewu atau lali jiwo yang medannya menanjak hingga vegetasi terakhir di pelawangan atau pertemuan jalur dari arah Purwosari, Pasuruan dan Lawang, Malang.
Selama menyusuri hutan Lali Jiwo, sebaiknya kita tidak berbuat macam-macam atau mempunyai niat jelek atau sombong. Sebab, banyak pendaki tersesat atau hanya memutar ketika melewati kawasan ini.
Konon, dinamakan Lali Jiwo karena para pendaki yang melamun atau tidak konsentrasi akan melewati jalur itu saja. Dari pelawangan, medan terbuka berbatu cadas akan dilalui dengan tanjakan yang lumayan ekstrim hingga mencapai puncak. Lebih satu jam menanjak terus.
Sekira 50 meter dari puncak batu cadas tertata apik seperti membentuk anak tangga menuju puncak ogal-agil.
Aura keangkuhan Arjuna begitu terasa kala melihat batu besar di tepi jurang curam namun tak goyah atau terjatuh meski diterpa badai setiap saat. Bekas dupa dan aneka sesaji dari entah siapa banyak dijumpai di sela batu besar.
Di sebelah barat puncak Arjuna, setelah melewati dua bukit ada beberapa petilasan yang berupa batuan cadas membentuk seperti makam. Di tempat inilah yang dikenal dengan sebutan pasar setan karena konon di tempat ini ramai seperti pasar ketika malam tertentu.
Keangkuhan Arjuna yang membawa petaka para dewa di kahyangan dalam cerita pewayangan dapat kita ambil hikmahnya, terutama banyak kejadian pendaki yang hilang saat mendaki gunung yang konon dipercaya sebagai tempat bertapa Arjuna.
" Selain membawa bekal yang cukup dan stamina yang bagus, Saat mendaki para pendaki wajib mentaati peraturan dan larangan yang telah diterangkan oleh petugas di pos pendakian, " Pungkas Isya, (dyt).
Editor : Redaksi