suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Diduga Aniaya Santrinya, Guru Ngaji di Ponpes Siddiqiyah Simo Dilaporkan ke Polres Tuban

avatar suara-publik.com
Dirgahayu RI ke 79 SMKS Ketintang

 

TUBAN, (suarapublik.com) - Merasa di tipu dan di pukul, Askhabul Huda (28) dan Bahrul Mukhid (30), Warga Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, melaporkan guru ngajinya, Ahmad Sunaji, pengasuh pondok pesantren siddiqiyah ke polsek soko Tuban, Selasa, (28/12/2023).

Selasa tanggal 7 bulan 11 2023 Ashabul Huda saat di konfirmasi awak media menuturkan, bahwa saat kejadian penganiayaan dirinya sedang berada di rumah. “Terjadinya hal ini ketika saya santai di depan rumah kontrakan Tanjung Harjo dengan kakak saya, tiba-tiba ada anak didik Sonaji kurang lebih 20 orang mendatangi rumah saya, sebelum saya diajak ke rumah Sunaji," terangnya. 

"Tak hanya saya sendiri, Istri, anak, Ibu dengan kakak saya Bahrul Mukhid dipaksa ikut. Sesampainya di tempat Sonaji bukannya saya diajak ngobrol baik tapi malah saya mendapatkan pemukulan sehingga mengenai leher saya. Yang saya sayangkan saat pemukulan dilakukan di depan istri dan anak saya yang masih balita," ujar

Asbahul Huda menambahkan. Aksi pemukulan tersebut, lanjut Asbahul Huda, dilakukan pada saudara kandungnya, yang tak lain kakaknya. Padahal saudara nya ingin melerai dan menghentikan aksi keji tersebut. 

“Tak sampai disitu ketika kakak saya, Bahrul mukid hendak melerai namun malah kena sasaran pemukulan yang dilakukan Sonaji, padahal, saya ingin menyelesaikan perkara uang saya yang di bawa Sunaji dengan kekeluargaan tapi malah diperlakukan seperti ini, dan akhirnya berujung pelaporan di Polsek Soko dan diteruskan ke Polres Tuban, uang saya di bawa Sunaji kurang lebih sekitar Rp200.000.000, saya transfer ketika Sonaji membutuhkan dengan dalih saya akan diberi rumah dan kavlingan. Padahal Sonaji itu masih saudara ibu saya," paparnya. 

Dirgahayu RI CV Multi Karya

Ditempat terpisah, Saat Sunaji dikonfirmasi juga membenarkan terkait adanya kejadian tersebut. “Memang benar kejadian tersebut, pemukulan tersebut juga tidak sengaja mengenai Bahrul Mukhid, padahal sasarannya bukan Bahrul Mukhid," dalihnya. 

“Malah saya yang ajak ke polsek dulu mas biar tensinya turun, saya juga sudah di panggil terkait hal ini di polres sebagai saksi. Ini sebenarnya masalah keluarga dan menyangkut orang banyak, jadi saya menunggu proses hukum yang sedang berjalan saat ini," tandas Sunaji. 

Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Riyanto membenarkan adanya laporan aksi penganiayaan tersebut. "Sampai saat ini Rabu, (27/12/2023) masih dalam penyidikan dengan tinggal menunggu dua saksi lagi, apabila dalam pemeriksaan saksi-saksi memang mengarah ke tindakan pidana kita selaku penegak hukum akan meluruskan dan menindak lanjuti proses hukum ini sampai selesai," tegas AKP Riyanto. (imam)

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper