Laporan Iwan Dayat.
Pasuruan suara publik - Guna menghadapai bencana yang sering kali menerpa kabupaten Pasuruan, Bupati Pasuruan H.M.Irsyad Yusuf SE,MMA menggelar apel kesiapan bencana di rest area Bangil, kabupaten Pasuruan.
" Kabupaten Pasuruan sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,6 Miliyar guna menghadapi bencana. Saat ini Kabupaten Pasuruan menempati urutan ke 21 sebagai daerah dengan ancaman bahaya tertinggi untuk skala Nasional," kata Bupati, Rabu (5/12/18).
Menurut Irsyad, Warganya harus siap menghadapi bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu seperti, Tanah longsor, banjir, puting beliung hingga banjir rob. Perlu peran serta semua pihak dalam menghadapi bencana yang diantaranya dengan sosialisasi tentang kebencanaan dan pembangunan tata ruang yang tepat dan tidak menyalahi aturan.
" Pasuruan bisa dibilang minimarketnya bencana, oleh karena itu saya meminta peran serta dari masayarakat dan dunia usaha dalam menanggulangi bencana," kata Irsyad.
Upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Pasuruan guna mengurangi resiko bencana dengan meminta bantuan kepada pemerintah pusat seperti yang telah dilakukan. Yakni normalisasi dan pendalaman sungai Kedung larangan di kelurahan Kalianyar, kecamatan Bangil. " Mudah-mudahan ini bisa mengurangi dampak bencana banjir yang menggenangi rumah warga dan fasilitas umum yang seringkali terjadi didaerah ini, " pungkas Irsyad.
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana menjelaskan bahwa penanggulangan bencana di kabupaten Pasuruan telah dipersenjatai dengan 5000 orang relawan siaga bencana guna membantu masyarakat yang terdampak.
" Tahun depan, kami akan mendapat tambahan yakni truk tangki yang memuat air bersih untuk membantu korban bencana banjir dan kekeringan , " bebernya,(dyt).
Editor : Redaksi
