Laporan Redaksi.
BONDOWOSO, (Suara-Publik.Com) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso nonton film bersama ratusan kepala sekolah, di gedung bioskop strawberry Bondowoso. Selasa, (23/7/2019). Nonton bareng film yang berjudul "Ayu Titipan Anak Surga" itu, merupakan inovasi baru untuk di dunia pendidikan. Karena didalam cerita film tersebut terdapat pendidikan karakter.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bondowoso, Drs. H Harimas MSi, mengatakan, nonton bareng film ini merupakan bentuk kegiatan pendidikan atau edukasi yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. "Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik," kata Harimas.
Menurutnya, Pendidikan karakter bukan hal baru dalam tradisi pendidikan di Indonesia. Beberapa pendidik Indonesia modern yang dikenal dunia, seperti Soekarno yang telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa yang bertujuan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter.
"Pendidikan Karakter di Sekolah merupakan aspek yang penting bagi generasi penerus. Seorang individu tidak cukup hanya diberi bekal pembelajaran dalam hal intelektual belaka tetapi juga harus diberi hal dalam segi moral dan spiritualnya,"ujarnya.
Selain itu, pendidikan karakter harus diberi seiring dengan perkembangan intelektualnya yang dalam hal ini harus dimulai sejak dini khususnya dilembaga pendidikan.
Sehingga Pendidikan karakter di sekolah dapat dimulai dengan memberikan contoh yang dapat dijadikan teladan bagi murid. "Maka dari itu, pemberian pembelajaran seperti keagamaan dan kewarganegaraan sehingga dapat membentuk individu yang berjiwa sosial, berpikir kritis, memiliki dan mengembangkan cita-cita luhur, mencintai dan menghormati orang lain, serta adil dalam segala hal,"tegasnya.
Sementara itu, Agus Hariyanto, Sutradara film Ayu Titipan Anak Surga, yang sekaligus sebagai narasumber menyatakan, tujuan sunting film ini sebagai lahirnya pendidikan karakter bisa dikatakan sebagai sebuah usaha untuk menghidupkan spiritual yang ideal. Sebab, tujuan utama dari pendidikan adalah untuk membentuk karakter. Karena karakter merupakan suatu evaluasi seorang pribadi atau individu yang dapat memberi kesatuan atas kekuatan dalam mengambil sikap di setiap situasi.
Pendidikan karakter pun dapat dijadikan sebagai strategi untuk mengatasi pengalaman yang selalu berubah sehingga mampu membentuk identitas yang kokoh dari setiap individu dalam hal ini dapat dilihat bahwa tujuan pendidikan karakter ialah untuk membentuk sikap yang dapat membawa kita kearah kemajuan tanpa harus bertentangan dengan norma yang berlaku. "Pendidikan karakter dapat dijadikan sebagai wahana sosialisasi karakter yang patut dimiliki setiap individu agar menjadikan mereka sebagai individu yang bermanfaat seluas-luasnya bagi lingkungan sekitar,"kata Agus menguraikan.
Editor : Redaksi