Laporan: Tom
SURABAYA, Suara Publik - Kerja keras Unit Resmob dan Jatanras Polrestabes Surabaya memburu para komplotan perampok yang beraksi menyatroni sejumlah minimarket di Surabaya akhirnya berhasil dibekuk, bahkan kaki pelaku ditembak lantaran melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.
Kedua pelaku perampok yang diringkus itu bernama Imam Ghozali (28), indekos di Jalan Dupak Banngunrejo, Surabaya dan Roni Wijaya (28), warga Jalan Kedungmangu, Surabaya. Kedua pelaku inilah yang terekam CCTV saat beraksi di dua minimarket yakni di Indomarket Jalan Tambak Deres dan Alfamart di Jalan Kenjeran Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho didampingi Kasat Reskrim, AKBP Sudamiran saat melaksanakan press release pengatakan, modus tersangka berpura-pura menjadi pembeli setelah dirasa aman oleh tersangka kemudian mengancam kasir dengan menggunakan senjata tajam,"kata Sandy Nugroho.
Sandi juga menyampaikan jika kedua dilingkungan rumah terkenal sadis. Keduanya sering melakukan pemalakan terhadap warga sekitar. Selain itu keduanya selalu melancarakan aksinya pada malam hari. "Kedua pelaku sudah melakukan lima kali kejahatan perampokan yang terjadi 5 Juli,15 juli, 18 Juli, 23 Juli, kejadiannya di wilayah Surabaya, satu di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak dan Sidoarjo," sebut Sandi.
Sementara itu, tersangka Imam Ghozali yang menjadi otak dan membawa pisau dari perampokan minimarket di sejumlah kawasan di Kota Surabaya mengaku melakukan perampokan lantaran terlilit utang. "Karena saya butuh uang 1 juta untuk bayar hutang mas, " aku Imam Ghozali.
Dari kejahatan keduanya, polisi mengamanakan barang bukti dua motor Honda Supra 125 dan Yamaha Mio, jaket, helm, pisau, jaket, rekaman CCTV serta barang hasil perampokan. (tom)
Editor : Redaksi
