Laporan: Iwan Dayat.
Pasuruan, suara-publik.com - Sepulang ziarah pada kamis malam, (12/9/19), seorang perempuan ditemukan meninggal dunia karena gantung diri di pintu ruang tengah sebuah rumah yang terletak di Dusun Krajan III Rt/Rw ; 03/01 Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan pada jumat, (13/9/19).
Wanita ini diketahui bernama Mayah (32) warga Dusun Krajan III Rt/Rw ; 03/01 Desa Andonosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Kepada petugas, suami almarhum yakni Heru Saputra (40) menjelaskan bahwa pada kamis malam, almarhum melakukan ziarah ke makam di kota Pasuruan, dan pasca pulang almarhum mengatakan bahwa ada sesosok ghaib yanng menempel pada dirinya. "Alharhum ditemukan sudah meninggal dunia oleh suaminya dengan keadaan leher terikat tali kain warna merah, dan ini merupakan murni gantung diri," kata kapolsek Nongkojajar AKP Sukiyanto.
Selain mengevakuasi almarhum, Polsek Nongkojajat juga memeriksa Rohim (50) Alamat Dsn. Krajan III Rt/Rw 03/01 Ds. Andonosari Kec. Tutur Kab Pasuruan sebagai saksi bersama suami almarhum. Polisi mengamankan Barang Bukti berupa 1(satu) buah Tali dari Kain warna merah yang digunakan oleh almarhum untuk gantung diri didalam rumahnya.
Berikut kronologi kejadian yang digali polisi dari para saksi. Pada hari kamis tanggal 12 September 2019 sekira jam 15.00 wib, Almarhum bersama Ibu Ibu di kampung berziarah kesebuah makam di kota Pasuruan, dan sepulang dari makam sekira pukul 21.00 wib, Almarhum seteleh sampai di rumahnya merasa ada yang menempeli dirinya (Sosok Gaib) namun oleh suaminya di anggap biasa, karena korban sering mengalami kejadian seperti itu.
Lalu keesokan harinya suami korban bekerja di kebun dan sekira jam 11.30 Wib suami korban mau masuk rumah namun pintu rumah terkunci ,setelah bisa dibuka saksi melihat istrinya sudah meninggal dunia dalam keadaan gantung diri dengan keadaan lidah agak menjulur kepala agak menunduk. "Berdasarkan keterangan dari keluarga bahwa almarhum seperti orang Indigo dan sering merasa ketempelan sosok gaib(Jin), dan keluarga almarhum tidak menghendaki otopsi," tambah Sukiyanto.(dyt)
Editor : Redaksi