Laporan: Iwan Dayat.
Pasuruan, Suara Publik - Pemuda bersama masyarakat desa ambal-ambil Kecamatan Kejayan bergejolak, dikarenakan warga sangatlah resah dengan adanya kendaraan keluar masuk area tambang dan juga, kapasitas tonase yang sangat berat membuat jalan disepanjang desa Ambal-Ambil hancur, meskipun sama pihak tambang jalan yang rusak di urug dengan sirtu.
Hal itu tidak membuat jalan tersebut baik bahkan malah bertambah hancur. Rusaknya jalan membuat masyarakat melakukan aksi hingga menutup jalan akses masuk ketambang dan tidak memperbolehkan truck kembali masuk.
Masyarakat menilai, jika aktifitas tambang yang dilakukan berdampak buruk bagi kelestarian alam dan lingkungan setempat. Masyarakat bersama pemuda menuntut agar tambang tersebut agar segera dihentikan atau ditutup. Minggu, 15/09/2019.
Masyarakat menolak adanya aktifitas tambang yang berada di Desa Ambal-Ambil Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan tersebut. Karena selain aktifitasnya mengganggu juga berdampak pada lingkungan. Masyarakat menilai aktivitas pertambangan pasir tersebut juga cukup mengganggu lingkungan, mulai dari polusi hingga suara truck yang tak kenal siang maupun malam tetap beroperasi.
Warga mengancam akan menutup kegiatan penambangan galian C, berupa pengambilan pasir maupun tanah urug di desa Ambal-Ambil Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan lantaran berdampak pada kerusakan lingkungan. Reaksi warga dinilai wajar, akibat kegiatan galian C atau tambang tersebut lingkungan mereka menjadi rusak Kini desa menjadi gersang dan polusi.
Pemuda bersama masyarakat mengatakan jika jalan masih belum diperbaiki maka, truck tidak boleh masuk ke area tambang. Tuntutan warga agar truck tambang yang setiap hari beroperasi siang hingga malam membuat jalan di desa ambal-ambil menjadi rusak parah hingga akses jalan menjadi berantakan.
Apalagi beberapa warga yang berjualan tepat dipinggir jalan,dagangannya banyak yang terkena debu dari jalan yang dilalui oleh truck bermuatan. Kalau kami selaku masyarakat, menginginkan agar tambang segera ditutup dan tidak ada lagi kegiatan menambang.
Setelah akses jalan ditutup, perwakilan dari pihak tambang datang untuk bernegosiasi kepada pemuda dan masyarakat yang di wakili oleh Ahmad selaku anggota BPD. Perwakilan pemilik tambang ingin tahu tuntutan masyarakat apa saja, nanti akan kami sampaikan kepada pemilik tambang. "saya hanya menyampaikan saja dan saya juga tidak tahu apa-apa dan wewenang didalam usaha penambangan tersebut."paparnya dihadapan masyarakat
Editor : Redaksi