suara-publik.com skyscraper
suara-publik.com skyscraper

Idik III dan Timsus Satresnarkoba Polrestabes Surabaya. Tembak Mati Kurir Jaringan Malaysia.

avatar suara-publik.com
Foto Atas: Kapolrestabes Surabaya saat merilis 2 kurir jaringan Malaysia. Bawah: Iptu Yudhi Timsus Satresnarkoba.
Foto Atas: Kapolrestabes Surabaya saat merilis 2 kurir jaringan Malaysia. Bawah: Iptu Yudhi Timsus Satresnarkoba.
Dirgahayu RI ke 79 SMKS Ketintang

SURABAYA, Suara Publik - Dua pelaku penyalahgunaan narkotika jaringan Malaysia di tembak mati Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Minggu (1/12/2019) malam.

Informasi yang didapatkan, dua tersangka itu ditembak polisi usai melawan saat ditangkap di wilayah Sukomanunggal Surabaya dan membawa 2 kg sabu yang akan diselundupkan ke wilayah Jawa Timur.

Dua kurir itu diketahui berinisial TG (25) warga Malang dan DS (25) warga Sidoarjo.

Keduanya ditangkap oleh Unit Idik III Satresnarkoba Polrestabes Surabaya yang dipimpin oleh Iptu Eko Julianto dibackup Timsus Satresnarkoba Polrestabes Surabaya yang dipimpin Iptu Yudhy Syaeful M di wilayah Sumatera setelah diintai selama seminggu.

100%100%

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandy Nugraha juga mengatakan, pengungkapan kasus ini merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya, yakni 7,2 kilogram sabu yang lebih dulu diungkap. "Dari wilayah Malaysia, kedua pengedar sabu itu dibawa ke Surabaya menggunakan pesawat, dan keduanya mencoba berontak serta melawan petugas hingga terpaksa ditindak tegas," sebut Sandy Nugraha.

Dirgahayu RI CV Multi Karya

Lanjut Kapolrestabes Surabaya, sepanjang perjalanan keduanya diintrogasi oleh petugas guna mengetahui asal barang haram yang mereka punya. Namun, saat berada di wilayah Sukomanunggal, salah satu tersangka ingin buang air kecil, petugas pun berhenti dan mengantar salah satu pelaku, saat itulah pelaku nekat mencoba melawan dan kabur.

Karena berusaha melawan dan tidak mengindahkan tembakan peringatan, dengan sangat terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur," pungkas Sandy Nugraha.

Jasad keduanya kini berada di kamar mayat Dr. Sutomo Surabaya untuk mendapatkan Visum dan juga menunggu pihak keluarga pelaku.(tom)

Editor : Redaksi

suara-publik.com skyscraper