Surabaya Suara Publik Group - Pemilu sudah makin dekat, pergerakan partai juga semakin padat. Setiap Caleg berebut tebar pesona, agar masyarakat mendukung.
Hampir setiap malam para Caleg pada blusukan dari kampung ke kampung. Dengan gaya dan pesona masing-masing, para Caleg meyakinkan warga bahwa dirinya layak didukung dan dipilih sebagai calon wakil rakyat. Namun tidak semua Caleg mau terjun sendiri. Mereka terlalu percaya pada pada tim pemenangan yang dibentuknya.
Biasanya Caleg yang malas turun menemui konstituennya adalah, mereka yang merasa sudah terkenal seperti artis papan atas atau tokoh nasional. Merasa dulunya orang hebat dan sudah memiliki nama, artis dan tokoh nasional tersebut percaya pada timses nya. Sehingga yang terlihat rajin ke kampung-kampung adalah Caleg baru yang menggebu-gebu dalam merayu warga untuk memilihnya.
Disaat itu juga Caleg tersebut menyebut nama tersohor yang menjadi tandem di Provinsi maupun DPR RI. Sehingga warga pun mengerti siapa saja yang menjadi calon Provinsi maupun Pusat. Tapi biasanya warga tidak akan mengingat tandem yang mereka bawa. Warga ingatnya calon yang datang memperkenalkan diri saja. Itupun bila sang calon membuat kesan baik saat pertemuan pertama. Bila kesan kurang meyakinkan, warga pasti lupa saat berada dalam bilik TPS.
Apalagi tokoh nasional yang cuma mengandalkan tim pemenangannya. Uang sudah berhamburan, namun hingga kini namanya tak terdengar bila mau jadi wakil rakyat. Bila gagal menjadi Dewan, anak istrinya pasti kecewa. Semoga tulisan ini menginspirasi para tokoh nasional yang hanya mengandalkan timses nya saja.
Editor : Redaksi
