BONDOWOSO (SuaraPublik) Untuk kali pertama, Palty Simanjuntak,SH, Kepala KejaksaanTinggi(Kajati) Jatim mengunjungi KejaksaanNegeri(Kejari) Bondowoso.
Sebelum melakukan kunjungan kerja ke Bondowoso, Palty Simanjuntak bersama rombongan mengunjungi beberapa Kejari di Tapalkuda. Jember, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso.
Menurut Kajati kepada sejumlah wartawan mengaku, bahwa dirinya dan rombongan hanya melakukan kunjungan kerja biasa, dan bukan dalam rangka melakukan evaluasi atau penekanan untuk mengungkap kasus korupsi.
Namun, Palty Simanjuntak hanya berharap kepada jajaran Adhiyaksa di tapal kuda kususnya Kejari Bondowoso agar melakukan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Saya hanya melakukan kunjungan kerja dan konsolidasi internal di jajaran kejaksaan, kata Kajati Rabu, (7/3/2012).
Dijelaskan, karena dirinya masih baru menjabat sebagaiKajati Jatim, maka dirinya harus mengenal satu persatu jajaran Adhiyaksa di Jatim, khususnya Bondowoso. Kami juga dalam rangka merapatkan barisan untuk penegakan hukum di Jatim, terangnya.
Namun ketika ditanya target pengungkapan korupsi, Kajati menyatakan bahwa dirinya tidak mempunyai target. Menurutnya kejaksaan harus profesional, bekerja apa adanya jangan sampai membingungkan masyarakat. Jika semuanya dilakukan secara procedural dan professional oleh anggota saya, maka akan dapat membangun kepercayaan masyarakat kepada penegakan hukum, tandasnya.
Diharapkan kepada kulitinta atau wartawan agar dapat menyajika nberita yang akurat dan akuntabel, sehingga masyarakat tidak dibingungkan oleh pemberitaan yang disajikan oleh media cetak maupun elektro.Jika kalian (wartawan) mempunyai data yang akurat dan dijamin kebenarannya, silahkan diberikan kepada kami, kejaksaan pasti akan menindaklanjuti sampai tuntas, pungkasnya.
Sementara itu, beberapa LSM anti korupsi di Bondowoso ketika mendengar pernyataan dari orang nomor 1 di jajaran KejaksaanJawaTimur, sangat pesimis. Sebab, jika wartawan atau LSM memberikan laporan atau data kepada kejaksaan, malah seringkali dijadikan ajang cari-cari duit.
Dan kejadian ini bukan rahasia lagi, hamper setiap penegak hokum apalagi yang berkaitan dengan korupsi akan menjadi lahan empuk untuk mencari setoran.
Itu hanya kamuflase. Kajati harus professional, padahal ujung-ujungnya hanya memeras terlapor, buktinyas ejak tahun 2011 hingga 2012, pengungkapan korupsi tidak pernah naik kemeja hijau, kata salah satu anggota LSM anti korupsi di Bondowosoq her
Editor : suara-publik.com